Disebut kulit karena terbuat dari kulit kerbau tipis dan dimainkan lewat bayangan.
Namanya golek berarti "mencari" dalam bahasa Sunda, karena bonekanya bisa "mencari" arah saat digerakkan.
Disebut klithik dari suara "klithik-klithik" khas saat wayang kayunya diketukkan. Terbuat dari kayu timbul.
Dikenal sebagai beber karena ceritanya disajikan lewat gulungan gambar yang "dibeberkan" atau dibuka.
Mereka menikah, namun tak lama kemudian Rama harus menjalani pengasingan di hutan selama 14 tahun, ditemani Sinta.
Di tengah pengasingan, Sinta diculik oleh Rahwana, raja Alengka. Rama, dengan bantuan Hanoman dan pasukan kera, berjuang menyelamatkannya. Setelah pertempuran besar, Sinta dibebaskan, namun harus membuktikan kesuciannya melalui uji api. Sinta lulus ujian tersebut, membuktikan ketulusan cintanya.
Cinta sejati membutuhkan kesetiaan dan pengorbanan.
Kepercayaan adalah fondasi utama dalam hubungan
Ketulusan akan selalu menang dalam ujian terberat.
Pandawa, lima bersaudara yang bijak dan adil, harus terusir dari istana setelah ditipu dalam permainan dadu oleh Kurawa, seratus saudara yang dipenuhi ambisi.
Selama masa pengasingan, Pandawa menghadapi berbagai ujian dan rintangan. Namun, dengan kesabaran dan tekad, mereka kembali menuntut keadilan.
Puncaknya terjadi di medan Kurukshetra, perang besar yang menjadi ajang pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, antara dharma (kebenaran) dan adharma (ketidakbenaran).
Di tengah peperangan itu, Arjuna mendapat petunjuk dari Dewa Krisna tentang makna hidup, tugas, dan keikhlasan, yang kini dikenal sebagai Bhagavad Gita.
Meski perang membawa kehancuran, Mahabharata mengajarkan bahwa perjuangan menegakkan kebenaran kadang menuntut pengorbanan besar.
Nah Minway mau tanya, Siapakah tokoh Pandawa yang paling besar ituuu?
Perjuangan harus dilakukan untuk menegakkan kebenaran, walau jalan yang ditempuh penuh tantangan.
Setiap orang memiliki tugas hidup (dharma) yang harus dijalankan dengan ikhlas tanpa pamrih.
Kadang kemenangan menuntut pengorbanan besar, namun kebaikan sejati akan selalu menang pada akhirnya.
Sejak kecil, Bima dikenal berani, jujur, dan tak pernah gentar melawan ketidakadilan.
Dalam perjalanannya, Bima harus menghadapi berbagai raksasa dan makhluk jahat yang mengancam dunia. Dengan kekuatan dan keteguhan hatinya, ia menumpas kejahatan demi menjaga kebenaran.
Meski sering diuji oleh tipu daya musuh, Bima tetap berdiri teguh, membela yang lemah, dan tak pernah meninggalkan jalan yang benar.
Menghadapi tantangan dengan keberanian tanpa takut pada lawan yang lebih besar.
Kejujuran adalah kekuatan sejati yang membedakan seorang ksatria dari musuhnya.
Keteguhan hati akan selalu membawa kemenangan bagi mereka yang membela kebenaran.
Silakan tuliskan kritik, saran, atau jika Anda ingin menyumbangkan koleksi wayang maupun keperluan lainnya, kami sangat terbuka. Tulis di kolom ini, ya!
© 2025 Created by Regina Daraya for Educational Purposes